Mimpi Saja Tak Cukup

3 Feb

Hidup itu berawal dari mimpi.

Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi kita – Arai (Sang Pemimpi).

Begitulah kiranya kalimat ajaib yang menyihir saya untuk selalu mempunyai mimpi dan menggantungkannya pada pundak badan saya ini. Tapi ternyata hidup tak semulus yang kita kira, ketika kita  punya mimpi dan berusaha mewujudkannya ada saja mimpi dari sekian mimpi yang tak bisa diwujudkan. Alasannya banyak, contohnya, ketidakfokusan kita terhadap mimpi itu.

Kurangnya ikhtiar, terlalu banyak pertimbangan, ini, ini, dan itu yang pada akhirnya sampailah kita pada efek ketidakfokusan tadi yaitu kekecewaan.

Hadeuh, baiklah, dari tadi muter-muter gak jelas, jadi saya mau curhat, kalau saya baru saja kehilangan mimpi besar saya yaitu mengajar di pelosok Indonesia, ckckck gaya ya bahasanya 😀 padahal saya berdomisili di kaki gunung nan jauh dari kotamadya Bandung, heuheu o.k diperjelas maksudnya dari tahun lalu  hati saya terpaut dengan programnya Anis Baswedan, Indonesia Mengajar, dimana kita sebagai pengajar muda ditempatkan di pelosok-pelosok negeri ini untuk menunaikan janji kemerdekaan yaitu, mencerdaskan kehidupan bangsa 🙂

Hanya saja waktu itu pada saat akan mendaftar, pendaftaran sudah ditutup. Dan mulailah mimpi baru ini saya tanamkan hingga satu tahun lamanya menunggu pembukaan pendaftaran selanjutnya.

Arai memang benar, Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi kita, tiba-tiba saya dapat sms dari jurusan almamater saya untuk ikut program Sarjana Mendidik Daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (Sm-3T), saya pun menyahut dengan antusias, lumayan beda judul dengan Indonesia Mengajar tapi isinya gak beda jauh, sama-sama mengajar di pelosok negeri 🙂 besoknya langsung ke kampus untuk mengisi form pendaftaran dan ternyata yang daftar hanya 10 orang, kata Pak Cuncun (admin Jurusan) kesempatan buat kita lolos sangat besar soalnya ini program perdana dan pasti lulus-lulus aja karena peminat sedikit asalkan persyaratan administrasi lengkap. Baiklah, setelah cari-cari info di jurusan hati saya mantap.

Hati saya mantap, hingga sampai pada saat saya dihadapkan pada situasi yang sangat sulit, berada dalam suatu tim manajemen dimana tim sedang pincang karena ditinggal oleh Ketua yang pada saat itu sedang Pra-jabatan CPNS selama satu bulan, waktu itu sulit sekali  rasanya. Satu sisi saya sedang berjuang untuk mimpi-mimpi saya dan di satu sisi yang lainnya saya  memegang amanah mewakili ketua yang dinas luar. Sempat berpikiran simpel, menyiapkan orang untuk limpahan amanah saya, tapi ternyata tidak semudah itu, tim yang sisa tiga orang  sudah pincang mana bisa saya lepas tanggung jawab di tengah ketidaknyamanan perubahan sistem (baca:ISO).

Keputusan pun terputuskan, saya tetap tinggal bersama tim, melahap semua klausal-klausal ISO menata sistem sebelum proses audit dan melepaskan mimpi-mimpi saya, alhamdulillah tidak ada keadaan yang salah, semua sudah diatur.

Tiba di penghujung tahun 2011, saya dapat email notification pembukaan pendaftaran dari Indonesia mengajar, lagi-lagi tidak tepat waktu, semua rasanya sulit, entahlah apa saya kurang ikhtiar?

Terlau banyak pertimbangan. Intinya ketidakfokusan.

Lagi-lagi gagal.

Tapi semuanya tidak membuat saya patah semangat, saya masih ada banyak mimpi di sini :D.

Tapi tetep aja ngenes ya, ketika iseng ngintipin profil fb temen saya yang ikut program SM 3T di Kupang, heuheu ya sudahlah.

Dhe: apa?
           crita donk 
           jangan di pikirkan sendri
 Dee:  iya kan udah cerita 
           cuma ya masih nyantol nih di hati
Dhe: hhhee… yaya
           udah.. jangan di pikirkan dulu,, kmu tuh.. td katanya mw cari beasiswa
           cari fokus tujuan 
Pada sebuah percakapan.

Tuhan tahu, tapi menunggu- Sang Pemimpi.

25 Tanggapan to “Mimpi Saja Tak Cukup”

  1. diekakoes Februari 3, 2012 pada 6:23 pm #

    heu.. fokus,, itu susah, pasti ada aja halangan… kadang sdkit tidak memperdulikan keadaan sekitar..

    • Desita Hanafiah Februari 4, 2012 pada 2:12 am #

      Dan itu sulit bagi saya :), ke depannya mungkin bisa 🙂

  2. rizalean Februari 4, 2012 pada 8:44 am #

    hasil=mimpi + usaha + doa

    postulat ini lama kupercaya. betul sekali mimpi saja tak cukup.
    tapi semua berawal dari mimpi. then we’d better to keep our dreams alive…

  3. DeRie Februari 11, 2012 pada 8:49 am #

    mimpi Harus di kejar dan tidak hanya di ingat sesaat 😀

    • Desita Hanafiah Maret 26, 2012 pada 3:16 am #

      Betul sekali DeRie :), dikejar sampai tercapai walau dengan langkah tertatih 🙂

  4. Hanif Mahaldi Februari 16, 2012 pada 2:07 pm #

    itu mungkin cobaannya mbak, semakin banyak pilihan menggiurkan berarti cobaan fokusnya makin besar. kalau pilihan manapun asal kedepannya ditekuni lagi hasilnya juga luar biasa kok. 😀

    • Desita Hanafiah Maret 26, 2012 pada 3:19 am #

      Betul sekali selalu ada hal yang yang paling kita inginkan tiba-tiba muncul ketika kita sedang fokus akan satu mimpi 🙂

  5. grandchief Februari 18, 2012 pada 6:26 am #

    Wow sepertinya mimpi yang langka nich bisa ikut ngajar ke pelosok.Sepertinya menarik juga bila nemu team yang kuat juga ketika berangkat kesana,dan sepertinya memang tidak mudah 🙂

    • Desita Hanafiah Maret 26, 2012 pada 3:20 am #

      Mungkin hal itulah yang jadi motivasi saya, tantangan yang banyak sudah terbayangkan, tapi ya sudahlah masih ada banyak mimpi yang belum terwujud di sini 🙂

  6. baju grosir Februari 20, 2012 pada 4:51 am #

    nice post…salam kenal yaaa

  7. Hijauku Februari 20, 2012 pada 8:06 am #

    Jadi diri sendiri Di alam mimpi 🙂 salam kenal

  8. Rudi Cullens Februari 27, 2012 pada 4:02 am #

    Saya juga sempat daftar,,, tapi di tolak… 😦

    • Desita Hanafiah Maret 26, 2012 pada 3:22 am #

      o yah? daftar yang mana nih? Indonesia Mengajar atau Program SM 3T?

  9. outbound malang Maret 5, 2012 pada 6:18 am #

    mimpi adlh kunci untk kita menaklukkan dunia….
    nice post…:)
    salam sukses selalu sob ..:D

  10. hahn (@hahnsaja) Maret 25, 2012 pada 4:31 am #

    kata temen saya, ada 7 F untuk sukses:
    fokus, fokus, fokus, fokus, fokus, fokus, dan FOKUS
    😀

  11. kimsanada Mei 10, 2012 pada 5:34 am #

    Mimpi tak kan pernah terwujud tanpa usaha.
    Tetep semangat Des. 🙂

  12. jaka Juni 15, 2012 pada 6:36 am #

    yaps benar sekali,, kita mimpi juga bagian dari awalnya suatu proses,,

  13. ipoer Juni 19, 2012 pada 3:09 am #

    mimpi nggak ada usaha sama aja boong..
    salam kenal yaa..

  14. rangga tristeza Agustus 18, 2012 pada 7:30 pm #

    sy adalah alumni SPP-SNAKMA Pangalengan Bandung yg skrg menjadi SMKN 5 Pangalengan. tahun 1996 sy sempat di drop out dr sekolah itu dan atas kebaikan Bapak Ir. Iwan sy boleh menyelesaikan sekolah sampai tamat. sbg alumni sekolah itu tentu bidang keahlian sy adalah peternakan, tp nasib berkata lain skrg sy tlh 4 tahun PNS di Kementerian kesehatan RI dgn bidang keahlian epidemiologi (ilmu sebaran penyakit), jalan hidup yg anehkan. memang aneh, dan utk bisa sampai k titik ini banyak kegagalan dan kepahitan yg tlh sy jalani. telah berkali-kali sy membangun dan membunuh mimpi-mimpi sy sndri. tp lebih baik sy membunuh mimpi drpd sy tdk memiliki mimpi, tanpa mimpi tak ada motivasi utk brkembang.

    • Desita Hanafiah September 11, 2012 pada 9:05 am #

      wow… alhamdulillah yah bisa bertegur sapa di sini dengan alumni SPP-SNAKMA Pangalengan Bandung, saya memang bukan alumni sekolah tersebut tapi alhamdulillah sekarang saya menjadi pengajar di SMKN 5 Pangalengan yang dulu bernama SNAKMA :).
      Sekarang Pak Iwan menjabat sebagai Kepala Sekolah.

      Ya.. tetap semangat, dan bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi kita 🙂

Tinggalkan Balasan ke hahn (@hahnsaja) Batalkan balasan