KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 5

10 Sep
“Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan ukiran, dan cara-cara mengukirnya. Seperti itulah seorang guru seharusnya memiliki pengetahuan mendalam tentang seni mendidik, Bedanya, Guru mengukir manusia yang memiliki hidup lahir dan batin.” 

(Ki Hajar Dewantara)

Setiap murid yang duduk di kelas kita adalah individu yang unik dan ini  seharusnya menjadi dasar dari perencanaan dan praktik pembelajaran yang kita lakukan di kelas dan di sekolah, serta menjadi kerangka acuan saat mengevaluasi praktik-praktik pembelajaran kita.

Pembelajaran Diferensiasi adalah jawaban dari maksud pendidikan yang diarahakan agar murid dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya masing-masing, dan memastikan bahwa dalam prosesnya, anak-anak tersebut merasa selamat dan bahagia baik sebagai individu maupun anggota masyarakat.

Lalu Apa itu Pembelajaran Diferensiasi?

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid.

Upaya-upaya yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:

  1. Tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas.
  2. Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid dengan melaksanakan assesmen Diagnostik
  3. Lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar melalui Strategi Diferensiasi Konten, Proses dan Produk serta terciptanya Budaya Positif di Sekolah.
  4. Manajemen kelas yang efektif dengan cara mengimplementasikan Pembelajaran Diferensiasi
  5. Assesmen berkelanjutan yang disesuaikan dengan Tujuan Pembelajaran dan Kebutuhan Murid.

Bagaimana Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal? Dan Bagaimana Kaitannya dengan materi lain?

Melalui Pemetaan Kebutuhan Murid dan Strategi Pembelajaran Diferensiasi maka Kebutuhan Belajar akan terpenuhi.

Ki Hajar Dewantara yang telah menyampaikan bahwa maksud dari pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai  manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sebagai pendidik, kita tentu menyadari bahwa setiap anak adalah unik dan memiliki kodratnya masing-masing. Tugas kita sebagai guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya masing-masing, dan memastikan bahwa dalam prosesnya, anak-anak tersebut merasa selamat dan bahagia.

Kodrat Anak didik kita dapat ditinjau dari keberagamam Murid berdasarkan pada kebutuhan belajar Murid sesuai dengan Pendapat Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek. 

Ketiga aspek tersebut adalah:

  1. Kesiapan belajar (readiness) murid
  2. Minat murid
  3. Profil belajar murid

Apabila guru mempertimbangkan keberagaman Murid sesuai dengan ketiga aspek kebutuhan tersebut maka Pendidik akan berhasil dalam membantu Murid untuk belajar secara optimal.

Keterkaitan Pembelajaran Diferensiasi dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak

Nilai dan peran Guru Penggerak yang melekat pada guru penggerak merupakan komponen-komponen utama dalam mewujudkan Pembelajaran Diferensiasi.

Keterkaitan Pembelajaran Diferensiasi dengan Visi Guru Penggerak

Sebagai seorang Pendidik dapat memenuhi kebutuhan belajar murid melalui Pembelajaran Diferensiasi yang dapat mengakomodir keberagaman Murid melalui pemetaan kebutuhan murid berdasarkan 3 aspek yaitu : Kesiapan belajar, Minat murid dan Profil Belajar sehingga dapat mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid yang dapat dicapai melalui Visi Misi yang berpihak pada Murid dari Guru tersebut.

Melalui Pendekatan Inkuiri Apresiatif dari tahapan B-A-G-J-A yang baik, Guru akan menyusun Prakarsa perubahan pada Pembelajaran Diferensiasi sehingga Kebutuhan Murid akan terpenuhi.

Keterkaitan Pembelajaran Diferensiasi dengan Budaya Positif

Lingkungan Belajar sangat berpengaruh pada Praktik Pembelajaran Diferensiasi, Lingkungan yang dimaksud harus dibangun pada Learning Community yang baik.

Iklim Pembelajaran Diferensial akan tercipta jika Setiap orang di dalam kelas selalu menyambut dan merasa disambut. Hal ini kan terlihat dari sikap guru terhadap Murid maupun Murid antar murid.

Setiap orang di dalam kelas akan saling menghargai dan terbiasa mengontrol diri dan menjaga perasaan orang lain. Murid akan merasa aman baik secara fisik maupun psikis serta adanya keadilan di dalam kelas sehingga mereka merasa diterima.

Suasana-suasana tersebut akan tercipta apabila Budaya Positif di sekolah terwujud dengan bantuan Guru sebagai Posisi Kontrol Manager yang akan membantu Murid merasa dihargai dan memiliki keterkaitan antara didirnya dan guru maupun teman di kelasnya sehingga murid merasa dirinya menjadi bagian dari kelasnya.

Sekian uraian Koneksi Antar Materi dari Modul 2.1 tentang Pembelajaran Diferensiasi.

Salam Guru Penggerak!

Guru Bergerak, Indonesia Maju!

Tinggalkan komentar